Minggu, 05 Agustus 2007

[TIPS] Bila Berniat Usaha Katering [IN]

Source: Sedap Sekejap Edisi 3/I-Februari 2000

Bila Berniat Usaha Katering

Koneksi Bukan Kunci Sukses Utama


Bisnis katering boleh jadi sudah lama jadi incaran Anda selama ini. Bukan tak mungkin pula Anda sudah mulai melangkah masuk. Misalnya, dengan aktif bagi-bagi "sempel", pada tetangga atau rajin cari koneksi sana-sini. Namun itu saja tak cukup. Ada langkah -langkah sistematis yang mesti Anda lalui kalau mau usaha Anda langgeng. Nah, pakar managemen yang sudah kondang namanya, Kafi Kurnia, membeberkan langkah-langkah jitu tersebut.



Salah satu "start-up" bisnis yang paling disukai wanita, adalah bisnis yang berhubungan dengan dapur, yaitu masak memasak. Dua yang terpopuler adalah membuka restoran kecil atau bisnis katering. Alasannya populer, karena akses (jalan masuk) ke bisnis ini biasanya mudah. Kalaupun keahlian memasak itu tak dimiliki, mencari koki dan tukang masak tidaklah terlalu sulit. Alasan kedua yang populer, adalah modalnya yang relatif kecil. Membuka restoran kecil kadangkala cukup bermodalkan garasi atau pekarangan kecil. Demikian juga dengan bisnis katering, modal pertama cukup memanfaatkan dapur yang telah ada. Alasan terakhir, yang membuat banyak wanita berani menceburkan diri kedalam bisnis ini adalah "back-up" pengetahuan yang relatif sederhana dan tidak memerlukan pengetahuan yang terlampau canggih.

Walaupun tiga alasan itu hampir seluruhnya benar, namun yang sukses dalam bisnis ini tidaklah terlampau banyak. Salah satu penyebabnya seringkali adalah mitos yang salah. Seolah-olah bisnis ini memerlukan koneksi yang baik. Pokoknya kalau yang buka artis terkenal pasti akan laku. Itu sebabnya banyak artis yang terjun masuk membuka "kafe tenda" tempo hari ketika zaman krisis. Toh, hingga hari ini, yang bertahan hidup, jumlah terbatas sekali. Demikian juga dengan bisnis katering. Banyak pelaku bisnis ini, yang mendapatkan order mengelola kantin kantor atau pabrik, karena semata-mata familinya menjadi pemilik atau pimpinan dari kantor atau pabrik tersebut.

Nah, sebenarnya apa, sih, yang menjadi kunci sukses bisnis katering ini?

PUNYA VISI

Sederhana sebenarnya. Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya, perlu memiliki visi. Tidak usah muluk-muluk. Tapi mutlak ada. Ingatlah, bisnis itu mirip dengan bayi. Sekali saja ia dilahirkan maka tanggung jawab kitalah untuk mendidik dan membesarkannya hingga dewasa. Tidak bisa asal saja. Dan kalau sudah tidak suka dan banyak problem lalu main ditinggal saja. Bayi perlu persiapan yang banyak. Harus ada cinta dan kasih misalnya. Bisnis juga demikian. Itu sebabnya bisnis yang langgeng seringkali datang dari hobi kita sehari-hari. Karena hobi, dan sesuatu yang kita sukai, semangat dan minat kita akan selalu besar. Ini faktor yang penting sekali.

RENCANA MATANG

Persiapan untuk seorang bayi banyak sekali dan juga penuh dengan detail. Mulai dari kamar, ranjang, popok, baju , dan sebagainya. Bisnis katering juga sama. Perlu persiapan dan perlu sebuah "business planning". Tidak perlu nyelimet. Karena terlalu rumit pun malah makan waktu. Misalnya membuat rencana sampai 6 bulan.

Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik ,dan promosi, semuanya harus masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih, RED), dan manajemen tambal sulam di masa mendatang. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja. Namun segala aspek dari bisnis katering telah Anda pikirkan.

KONSEP PEMASARAN

Nah, di dalam membuat rencana tadi, tidak jarang Anda harus riset kecil-kecilan. Terutama dalam menentukan konsep pemasaran kita. Dan tentunya, agar kita bisa bersaing dengan para kompetitor kita di masa mendatang.

Konsep pemasaran terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). UNTUK PRODUK, Anda mesti mensurvai para pesaing-pesaing Anda. Misalnya saja, menentukan apa, sih, 10 menu terpopuler untuk katering di Jakarta. Nah, khusus, ke 10 menu itu, Anda mutlak menguasainya.

Langkah berikutnya, bertanya kepada diri kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 10 menu populer itu. Contoh, bagaimana caranya membuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik. Di Malang saya makan nasi goreng yang dicampur dengan bihun. Enak dan terlihat unik. Di Hong Kong saya mencoba nasi goreng dengan saus lobster. Rasanya lebih gurih. Nah, di sinilah kreasi Anda ditantang.

HAL KEDUA yang perlu Anda riset saksama adalah faktor harga kompetitor dan membandingkannya dengan strategi harga Anda. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Anda perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah. Atau Anda menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja komponenen menu Anda yang salah. Di sini Anda perlu melakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing.

YANG KETIGA DAN KEEMPAT adalah lokasi dan promosi. Lokasi menentukan seberapa jauh Anda bisa melayani klien Anda. Dan promosi menentukan kelancaran order Anda. Pilihlah nama katering yang unik sehingga klien mudah ingat. Jangan lupa mencantumkan alamat katering Anda di dus makanan, dan kantong plastik. Jadikanlah kartu nama Anda sebagai alat promosi utama yang murah dan efektif. Aktiflah berpromosi. Jangan sungkan mengirim contoh makanan kepada relasi, pabrik, kantor , dan sebagainya. Karena bisnis kartering, berawal dari lidah dan baru jatuh ke hati. Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

About Us